Apakah agan menyangka ikan lele bisa jadi kerupuk yang sangat lezat bila di bandingkan dengan kerupuk ikan pada umumnya. Selain bahan
bakunya murah, cara membuatnya juga ternyata tidak sulit. Lele ternyata bisa di buat
makan yang beraneka
ragam tidak hanya bisa
digoreng dan dimakan dengan sambal saja.
kemudian kenapa disebut sebagai kerupuk
lele? Biasanya nama kerupuk ini memang mengikuti bahan
baku pengisinya seperti kerupuk yang diberi bahan baku udang maka akan
dinamakan kerupuk udang, demikian pula dengan kerupuk lele bahan baku
pengisinya adalah lele. Tapi tentunya dengan bahan - bahan lain sebagai
tambahan.
Untuk
membuat kerupuk lele agan membutuhkan bahan baku dengan
komposisi sebagai berikut : tepung tapioka (9 kg), Daging lele (3,5 kg), air
(3,3 liter), garam (300 gram), gula (250 gram), soda kue (10 gram), bahan
pengasam secukupnya, bawang putih (250 gram), telur (8 butir), susu kental (30
sendok makan), Natrium Meta Bisulfit (5 gram), Natrium benzoat (5 gram), keju
parut (100 gram), dan minyak goreng secukupnya.
Peralatan
yang dibutuhkan adalah : timbangan, gelas ukur,
panci email, saringan, mixer, blender, pisau dan talenan, kompor brander /
kompor bertekanan, pengukus adonan kerupuk, bak plastik, rak kayu, laminating
pres untuk menutup kemasan, para - para, oven atau mesin pengering, pengaduk kayu,
dan cetakan kerupuk.
Cara membuat kerupuk ikan lele sebenarnya cukup dibilang mudah, bahkan mirip dengan pembuatan jenis kerupuk lainnya. Namun, bahan pengisi yang berbeda, menyebabkan perlakuannya pun berbeda, terutama pada saat persiapan awal bahan baku pengisi. Berikut tahapan pembuatan kerupuk lele :
Cara membuat kerupuk ikan lele sebenarnya cukup dibilang mudah, bahkan mirip dengan pembuatan jenis kerupuk lainnya. Namun, bahan pengisi yang berbeda, menyebabkan perlakuannya pun berbeda, terutama pada saat persiapan awal bahan baku pengisi. Berikut tahapan pembuatan kerupuk lele :
1. Persiapan pertama adalah menyiapkan ikan lele sebagai bahan pengisi. Sebagai
bahan pengisi daging ikan lele harus dijadikan bubur terlebih
dahulu, tentunya setelah dicuci dan isi perutnya dikeluarkan. Daging ikan lele yang
dihasilkan kemudian diblender dengan penambahan air (2:1) sehingga menjadi
bubur daging ikan lele.
2. Untuk menghilangkan bau amis. Dapat
dilakukan dengan
penambahan bahan pengasam. Bubur daging ikan
lele
ditempatkan pada wadah panic email lalu ditambahkan bahan pengasam
sedikit-demi sedikit sambil diaduk terus
menerus. Proses ini
dilakukan hingga bau amisnya hilang. Apabila bau amisnya masih ada,
maka ditambahkan bahan pengasamnya dan kembali diaduk.
3. Langkah berikutnya dengan membuat adonan cair. Adonan ini terdiri dari bubur ikan lele, air,
telur, garam, gula, soda kue, susu kental, bawang putih, bahan pengawet (asam
benzoate), bahan pemutih (sodium meta bisulfit), dan keju. Untuk membuat adonan
cair seluruh bahan (kecuali bubur lele) dimasukan ke dalam blender, termasuk
telur yang sudah dikocok, bawang putih yang sudah dihaluskan, ditambah keju yang telah diparut. selanjutnya diblender. Bubur ikan lele yang
sudah disiapkan sebelumnya dituang sedikit demi sedikit ke dalam wadah berisi
adonan cair sambil diaduk hingga merata.
4. Membuat adonan kerupuk. Adonan
kerupuk ini merupakan campuran dari adonan cair dengan tepung tapioka dengan
cara ditabur sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan tangan (diuleni), hingga
menjadi campuran adonan yang cukup kental sehingga dapat dibentuk atau dicetak.
5. Mencetak adonan. Adonan kerupuk lele
dapat dicetak dengan cetakan yang telah dipersiapkan atau tanpa cetakan,
misalnya dikepang.
6. Mengukus adonan. Pengukusan adonan
yang telah dicetak pada prinsipnya sama dengan pengukusan pada umumnya. Adonan
kerupuk yang telah dicetak pada ram kawat diletakan pada rak-rak dalam alat
pengukus yang telah disiapkan. Pengukusan dilakukan ± 1 jam atau tergantung
besar ukuran adonan dan besarnya nyala api.
7. Selanjutnya adalah lahkah mendinginkan dan mengeraskan adonan. Adonan kerupuk
yang baru matang bersifat lentur, bila dipotong bentuknya akan berubah sehingga
perlu dikeraskan terlebih dahulu. Proses ini membutuhkan waktu 3 sampai 10 hari
atau tergantung ukuran adonan. Caranya, adonan yang sudah matang dijemur selama
2-3 hari, selanjutnya ditempatkan di rak kawat dan diangin-anginkan selama 3 -4
hari lagi hingga adonan keras dan siap untuk dipotong.
8. Langkah terakhir adalah memotong adonan, mengeringkan hasil pemotongan adonan,
kemudian dijemur lagi), serta dikemas dalam kemasan yang menarik sehingga dapat
menarik jika orang melihatnya
Blogger Comment
Facebook Comment